Kayaknya
sekarang sudah mulai memasuki musim hujan walaupun belum merata diseluruh
daerah. Nah biasanya jika musim hujan tiba ada saja masalah yang timbul,
seperti wabah flu, batuk pilek, diare, dll. Dan hujan pun berdampak juga
terhadap rumah.
Atap
rumah yang baik seharusnya dibuat sejak rumah mulai dibangun, karena
rancangannya harus sesuai dengan konsep arsitektur rancang atap yang tahan
terhadap hujan. Kasus yang paling sering muncul pada musim hujan adalah
atap bocor pada rumah.
Lalu
bagaimana jika kondisi atap rumah kita terlanjur dibangun apa adanya? Solusinya
adalah setiap tiga bulan sekali melakukan pemeriksaan rutin pada bagian atap
rumah. Apakah ada retak-retak, perlukah genteng yang lama diganti, adakah kayu
pada atap (reng/usuk) mulai lapuk. Perhatikan juga daerah bubungan
(wuwung-Jawa) karena plester semen pada bagian itu mulai retak dan bisa
dirembesi air.
Jika
terdapat retak rambut, berikan kawat kasa dan lapisi dengan waterproof. Tetapi
untuk retak besar perlu ditambal dan diplester lagi. Dan jika memungkinkan
disarankan menggunakan aluminium foil (1-2 mm) sebagai pelapis antara plafond
an genteng. Alumunium foil itu berfungsi mengurangi penyerapan panas,
menghindari tampias jika ada ketidaksempurnaan pada pemasangan genteng,
sehingga air yang masuk dari genteng akan turun ke plank dan tidak sampai bocor
kedalam rumah.
Sementara
plafon yang dibiarkan lembab karena rembesan air, lama-lama bisalapuk dan
ambrol. Jadi selain merusak estetika (keindahan) juga membahayakan dan biaya
perbaikkan pun menjadi lebih mahal. Jika atap rumah menggunakan genteng beton,
maka harus diperhatikan tingkat kemiringan atap maksimal 30 derajat, jarak
antara reng baja dan permukaan reng harus rata.
Persoalan
dinding/tembok
Saat
musim hujan biasanya tembok rumah jadi lembab. Mungkin juga terkena rembesan
dari atap rumah yang bocor. Tetapi jika atap rumah tidak bocor, maka kemungkinan
besar air hujan tidak akan merembes masuk.
Pada
bagian tembok luar (eksterior) sebaiknya dilapisi cat khusus untuk eksterior
(misal: Kem-Tone Exterior Paint) sebagai pelindung terhadap cuaca dan
jamur/lumut. Tetapi jika tembok terlanjur sudah hitam berjamur maka lapisan cat
pada tembok harus dirontokkan terlebih dahulu, kemudian di cat kembali. Tembok
yang retak harus ditambal atau diplester ulang, baru kemudian dilapisi cat atau
waterproof.
Tembok
luar yang dihias dengan batu alam ataupun batu artificial (replica stone)
mempunyai resiko berlumut dan akan berakibat lembab pada tembok. Solusinya,
lapisi batu tersebut dengan vernis dan precoat setiap 6 bulan atau 1 Tahun
sekali agar kondisinya selalu terjaga. Jika berlumut atau berjamur maka
terpaksa harus dikikis dengan gerinda walaupun hal ini sebenarnya dapat merusak
tekstur batu.
Lantai
dan lampu bagian luar
Lantai
di dalam rumah sebaiknya lebih tinggi daripada lantai teras. Lalu sebaiknya
tidak memakai materi lantai indoor untuk outdoor. Dan tampisan air hujan yang
jatuh ke lantai teras dapat diatasi dengan membuat overstek. Agar air hujan
tidak masuk ke dalam rumah saat musim hujan, oleh sebab itu level ketinggian
rumah harus lebih tinggi dari level jalan.
Pada
saat musim hujan, lampu outdoor juga perlu diperhatikan. Periksa dan pastikan
bahwa kabel tetap terbungkus rapi. Karena bila ada kabel yang terkelupas akan
sangat membahayakan. Untuk lampu taman atau luar disarankan menggunakan aliran
listrik DC, agar lebih aman karena tidak menghantarkan listrik.
Saluran
air dan septik tank
Pada
bagian lingkungan di sekitar rumah, hendaknya juga dilakukan pembersihan pada
parit serta saluran air dari rumah secara rutin dan pastikan tidak tersumbat
oleh kotoran dan sampah. Saluran roil rumah yang menuju ke parit sebaiknya
dibuat dengan kemiringan cukup, untuk mencegah tergenangnya air.
Pasanglah
kawat kasa dimulut saluran air untuk mencegah masuknya tikus, sebab binatang
ini juga bisa membuntukan/menutup saluran air pada selokan/got. Untuk
menghindari macetnya saluran pembuangan air pada kamar mandi dan wc, bagi
daerah yang kadar air tanahnya tinggi maka sebaiknya bikin ruang rembesan air (septic
tank) lebih besar. Lebih baik lagi jika lahan tempat tinggalnya lebih tinggi karena
air dapat meluap. Lalu jika terletak di tanah di daerah rawan banjir dan kadar
air tanahnya juga tinggi maka sebaiknya dibuat lebih dari satu daerah rembesan
sedalam 3-4 meter.
Sumber: http://goo.gl/J49ha
Rubrik
ini didukung penuh oleh cat tembok tinting: Kem-Tone, Spectrum, ColorTone dan
cat genteng: Tamitex & Panatex.
Baca juga:
Genteng apa yang cocok buat rumah Anda? Klik disini!
Wow Atap Bocor? Klik disini!
Rumah Sehat: Apa dan Bagaimana? Klik disini!
Tips Pengecatan Genteng. Klik disini!
Sejarah Genteng. Klik disini!
Sejarah Cat Tembok. Klik disini!
Genteng apa yang cocok buat rumah Anda? Klik disini!
Wow Atap Bocor? Klik disini!
Rumah Sehat: Apa dan Bagaimana? Klik disini!
Tips Pengecatan Genteng. Klik disini!
Sejarah Genteng. Klik disini!
Sejarah Cat Tembok. Klik disini!
COMMENTS