Bangunan bergaya eklektik cenderung mengadaptasi gaya arsitektur yang natural, tradisional, dengan atap yang sejajar. Meski begitu, bukan berarti gaya eklektik sepenuhnya tradisional.
Pada desain eksterior eklektik, kita akan menemukan beberapa elemen yang tidak fungsional. Peran dari elemen tersebut kadang hanya untuk menekankan jika rumah tersebut mengadopsi gaya eklektik. Misalnya, sebuah rumah berlantai satu yang memiliki dormer (jendela atap) padahal di dalam rumah tersebut tidak ada lantai atas, sehingga dormer hanya digunakan sebagai dekorasi saja.
Desain interior pada rumah gaya eklektik banyak mengelaborasi penggunaan kaya tiang-tiang penyangga. Desainnya cenderung standar dan konstruksi yang tradisional sering diterapkan pada bangunan-bangunannya. Langit-langit atau atapnya juga cenderung lebih tinggi, sehingga ruangan terlihat lebih lapang. Rumah yang mengadopsi gaya eklektik cenderung dibuat bertingkat, mulai dari dua lantai atau lebih. Lantai yang paling atas didesain agar memaksimalkan potensi alam, mulai dari sinar matahari, angin, dan udara yang sejuk. Sehingga sirkulasi udara dan pencahayaannya cukup baik. Hal ini juga dilakukan agar hemat energi.
Gaya desain eklektik bisa diciptakan dengan mix and match beberapa desain, misalnya Tudor, French, Spanish, atau Victorian. Pada bangunan bergaya eklektik pastikan Anda memilih sebuah furniture yang menonjol, misalnya sofa bergaya country, atau motif bunga dan beberapa renda disudutnya. Jika Anda tidak menyukai sofa yang terkesan ‘ramai’, Anda bisa memilih jenis sofa yang minimalis dan dikombinasikan dengan furniture yang terkesan tradisional. Dengan begitu, akan tercipta kesan kontras dari sofa yang modern dan furniture yang bernuansa tradisional.
COMMENTS