Aneh tapi nyata, ternyata warna-warni khas perayaan Natal bukanlah terinspirasi dari karakter masa liburan atau suatu dekorasi. Merah tidak berasal dari permen tongkat atau hidung Rudolf atau baju Santa Claus. Dan hijau tidak terinspirasi oleh elf Santa, karangan bunga liburan atau tangkai daun holly.
Namun itu semua adalah sudah terinspirasi sejak sangat lama: Ada dua keyakinan mengenai asal-usul warna khas perayaan Natal tradisional, yaitu didasarkan pada iman Kristen, dan yang lainnya didasarkan pada fakta sejarah.
Christian Belief (Iman Kristen)
Warna hijau adalah representasi alami dari kehidupan kekal, khususnya tentang pohon cemara yang dapat bertahan hidup selama musim dingin. Itu sebabnya, dalam keyakinan Kristen, hijau mewakili kehidupan kekal Yesus Kristus. Warna merah melambangkan darah Kristus yang ditumpahkan saat penyaliban-Nya.
Fakta Dalam Sejarah
Sekitar abad ke-14, secara tradisional setiap tanggal 24 Desember, gereja mengadakan pertunjukkan tentang kisah Adam dan Hawa beserta Taman Eden. Pada masa tersebut, penduduk mengikatkan buah apel ke cabang-cabang pohon pinus. Hal ini adalah untuk sekedar mengingatkan tentang buah terlarang dalam kisah Adam dan Hawa. Para penduduk menggunakan pinus tersebut untuk mewakili Pohon Baik dan Jahat. Hal tersebut kemudian berlanjut dan telah menjadi kebiasaan umum di kalangan gereja dan pada akhirnya mereka mulai menggabungkan pohon menjadi Pohon Natal yang ditampilkan setiap Tahun. Selnjutnya, dengan mengikuti contoh gereja, orang-orang mulai merakit pohon pinus di rumah mereka dan menghiasi mereka dengan apel merah. Tindakan ini memperkenalkan dua tradisi modern: Pohon Natal dan Warna Natal, yaitu hijau diwakili pohon pinus dan merah diwakili buah apel.
Simbolisme Budaya dari Warna Hijau dan Merah
Sementara hijau dan merah mungkin warna diterima secara luas yang menunjukkan musim Natal, masing-masing warna memiliki arti yang berbeda dari satu budaya ke yang berikutnya.
Sementara hijau dan merah mungkin warna diterima secara luas yang menunjukkan musim Natal, masing-masing warna memiliki arti yang berbeda dari satu budaya ke yang berikutnya.
Merah
Merah dapat mewakili apa pun, mulai dari makna tentang kemarahan, dosa, keberuntungan dan kesuburan. Di beberapa negara seperti China dan India, merah selalu dipakai pada acara pesta pernikahan. Di Afrika Tengah, merah melambangkan kesehatan dan kehidupan, sedangkan di Afrika Selatan itu adalah warna kematian dan berkabung. Merah dapat mewakili kekuasaan dan status, contoh penggunaan karpet merah. Mawar dan hati mengasosiasikan merah dengan cinta dan gairah, sedangkan rambu lalu lintas dan tanda berhenti mengasosiasikannya dengan bahaya dan peringatan. Dan merah juga merupakan warna patriotik bagi banyak negara, seperti Inggris dan Amerika Serikat yang melambangkan darah, pengorbanan dan keberanian.
Hijau
Hijau mendominasi sebagai warna environmentalisme, tapi seperti juga warna merah, hijau memiliki banyak makna. Hal ini dapat mewakili alam dan pertumbuhan. Pada Abad Pertengahan, hijau mewakili cinta dan kesuburan, dan pengantin sering memakai gaun hijau pada hari pernikahan mereka. Tetapi pada saat yang sama, itu juga warna racun, devilry dan kejahatan. Sedangkan di beberapa negara, hijau dianggap sebagai warna keberuntungan, kekayaan dan kemakmuran. Namun di Irlandia, warna hijau adalah warna nasional. Irlandia mengenakan warna hijau dengan tujuan untuk meraih harapan yang lebih baik. Di sebagian besar dunia, hijau melambangkan kehidupan, pertumbuhan dan keseimbangan, namun di beberapa negara, seperti Amerika Selatan, hijau adalah simbol kematian.
Dalam satu kesatuan yang harmonis, warna hijau dan merah menginspirasikan tentang hangatnya perayaan Natal. Tapi secara terpisah, kedua warna tersebut mewakili makna yang berbeda-beda di seluruh dunia.
Special thanks to suite101.com
Powered by cat tembok tinting: Kem-Tone, Spectrum & ColorTone.
COMMENTS