Ada dua tipe WC yang biasanya digunakan orang-orang di dunia yaitu WC jongkok dan WC duduk. WC duduk biasanya lebih popular di benua Amerika dan Eropa serta biasa dipakai pada orang-orang kalangan atas. Sedangkan WC jongkok lebih populer di Negara berkembang di benua Asia, Afrika dan kalangan menengah ke bawah.
Orang-orang tersebut memiliki alasan tersendiri mengapa memilih jenis WC. Selain karena trend, pastinya juga urusan BAB (buang air besar). BAB adalah hal yang kadang membuat orang sensitif. Ada orang yang tidak bisa BAB karena Wc terlalu kotor atau tidak terbiasa dengan jenis WC yang mereka temui. Karena mereka terbiasa BAB sambil jongkok membuat BAB tidak bisa keluar karena BAB di WC duduk.
Dalam sebuah studi Dr. Dov Sirikov yang penelitiannya dipublikasikan di Journal Digstive Diseases and Scienses, ditemukan fakta bahwa WC jongkok lebih sehat daripada WC duduk. Mengapa?
Dalam jurnal dijelaskan bahwa orang BAB dengan posisi jongkok akan lebih cepat mengeluarkan tinja lebih cepat. Hal ini karena faktor internal dalam tubuh seseorang saat jongkok, usus besar akan di posisi lurus sedangkan otot puborecatlis melemas.
Otot ini berfungsi menahan tinja saat seseorang dalam posisi berdiri dan orang tidak perlu mengejan terlalu banyak saat jongkok. Sedangkan jika orang BAB dalam posisi duduk, otot ini justru tidak lemas bahkan orang tersebut harus mengejan dengan keras agar tinja capat keluar dengan cepat.
Masalah kebersihan juga diperhatikan. WC jongkok membuat orang tidak mudah terkena bakteri. WC jongkok biasanya cocok digunakan untuk fasilitas umum yang kebersihannya tidak bisa dipantau ketat. Sedangkan WC duduk justru memicu orang lebih cepat terkena bakteri karena saat BAB posisi paha orang harus menempel pada WC. Namun jika WC duduk digunakan untuk fasilitas pribadi dan selalu menjaga kebersihan WC tentu seseorang akan dijamin bebas dari bakteri.
Sumber: spectrumpaint-indonesia
COMMENTS