Pada saat musim hujan datang, biasanya dak beton yang bermasalah akan memperlihatkan rembesan air pada bagian bawahnya. Nah, untuk mencegah hal tersebut terjadi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat membuat dak beton tersebut:
A. Dianjurkan jangan menggunakan adukan yang dibuat dengan cara konvensional
Gunakan coran yang dijual dalam bentuk yang sudah jadi, yaitu yang di dalamnya telah mengandung bahan plasticiser (aditif pengurang air yang membuat beton cepat kering). Pengaplikasiannya, dalam satu bidang harus sekali tuang adonan, jangan sampai ada jeda. Perbedaan masa ini akan menjadi ruang terjadi kebocoran di atap.
B. Pengecoran sebaiknya dilakukan pada saat malam hari
Jangan lakukan pada siang hari ketika kondisi yang ekstrem. Nah, agar tidak langsung terkena sinar matahari atau terkena hujan sewaktu dak masih basah, berikan terpal pada bagian atapnya. Pelat beton yang mengalami suhu panas-dingin yang ekstrem bisa memicu timbulnya keretakan dan kebocoran.
C. Kekuatan atap sangat dipengaruhi oleh ketebalan coran
Kesalahan memperhitungkan ketebalan akan membuat atap tidak kuat menahan beban, dalam hal ini beban sendiri atau beban tambahan. Pada keadaan yang masih wajar akan menyebabkan retak-retak. Sementara dalam keadaan yang ekstrem, atap bisa roboh. Dak beton standar mempunyai tebal minimal 15 cm.
D. Tutup pori-pori permukaan dak beton dengan lapisan waterproofing
Waterproofing khusus untuk dak beton merupakan bahan yang paling baik untuk digunakan. Tujuannya adalah agar bangunan terbebas dari masalah kebocoran dan perbaikan atau aplikasi yang berkali-kali. Pemberian waterproofing ini sebaiknya dilakukan pada kondisi cuaca yang tidak panas terik ataupun hujan.
Sumber: dari berbagai sumber.
Powered by:
COMMENTS