Skylight merupakan atap transparan yang mampu memberikan akses bagi sinar matahari. Selain memberikan dimensi baru pada rumah, skylight juga dapat menjadi sirkulasi udara. Jadi, bisa dibilang fungsi skylight hampir serupa dengan jendela, hanya letaknya saja yang berbeda.
Skylight tersedia dalam beberapa bentuk dan ukuran. Bentuk paling umum adalah bentuk persegi, lingkaran, oval, permata, segi tiga, dan berbentuk tabung. Umumnya, skylight terbuat dari plastik atau fiber. Namun, skylight dengan kualitas lebih tinggi tentunya akan menggunakan kaca.
Kaca skylight dapat berbentuk datar, melengkung, kubah, piramida, atau datar di sisi rendah dan cekung di bagian sisi yang tinggi. Bentuk piramida, melengkung, dan kubah dapat memberikan Anda keleluasaan dalam memasangnya. Tentunya, kita dapat menyesuaikan bahan yang akan digunakan dengan desain rumah atau kebutuhan. Penempatannya pun bisa di mana saja, baik di ruang tamu, ruang keluarga, atau kamar mandi.
Namun, yang perlu Anda ingat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memasang skylight, berikut ini:
A. Beda bahan, beda perawatan
Untuk bagian transparan skylight, bahan yang berbeda tentunya memiliki perawatan yang berbeda pula. Kaca cukup dibersihkan dengan air, sedangkan bahan acrylic memerlukan cairan pembersih khusus.
B. Perhatikan posisi pemasangan
Saat membangun skylight, usahakan agar posisinya terpasang dengan kemiringan 2-3 derajat. Hal ini dilakukan agar air atau kotoran lain yang mungkin jatuh di atas skylight dapat jatuh ke bawah dan tidak menumpuk.
C. Sesuaikan rangka dengan bahan
Skylight biasanya dipasang pada rangka penopang atap. Nah, rangka penopang yang dipakai harus disesuaikan dengan bahan transparan yang digunakan. Misalnya, untuk bahan acrylic, rangka penopang yang cocok terbuat dari bahan hollow aluminium (aluminium yang bagian tengahnya kosong). Konsultasikan dengan ahli bangunan saat memasang skylight, agar bahan penopang yang dipakai sesuai dengan bagian penutup atap transparannya.
D. Bangun dengan tepat
Saat ini belum banyak rumah yang menggunakan skylight. Biasanya, orang beranggapan bahwa skylight membuat pemilik rumah merasa tidak memiliki privasi. Padahal, jika dibangun dengan tepat, privasi pemilik rumah akan tetap terjaga. Bukan hanya itu, bahkan kita juga dapat menghemat pemakaian listrik di siang hari dan menambah nilai estetika sebuah rumah.
Namun, perlu Anda ketahui, bentuk fisik skylight mampu mempengaruhi cahaya yang masuk ke rumah. Oleh sebab itu, pastikan ukuran skylight tidak boleh lebih dari 5% area lantai di ruangan yang memiliki banyak jendela. Dan, tidak lebih dari 15% area lantai untuk ruangan sebaliknya.
Sumber: spectrumpaint-indonesia
COMMENTS