Banjir seakan menjadi bahaya yang mengancam setiap turun hujan deras. Beberapa kota besar bahkan sudah mengalami bencana banjir, akibat daya tampung sungai yang meluap, atau tidak berfungsinya saluran kota secara optimal. Langkah awal yang harus dilakukan adalah, kenali sistem ekologi di sekitar kawasan hunian Anda. Jika rumah terletak di daerah banjir, tak ada salahnya dari awal dipersiapkan desain rumah untuk mengantisipasinya. Namun jika sudah terlanjur, harus dilakukan perubahan yang signifikan untuk membenahi rumah Anda.
A. Renovasi Total
Jika hendak dilakukan renovasi total atau dibangun baru dari awal, sebaiknya desain rumah memperhatikan hal berikut :
- Rancang pondasi bangunan setidaknya 40-50cm di atas jalanan depan rumah Anda.
- Urug tanah minimal 50 cm di atas jalan. Posisikan halaman dan carport di atas jalan, untuk melindungi barang barang berharga saat banjir menerjang.
- Agar pengurugan tanah tidak terlalu padat, lantai dibuat dengan konstruksi panggung, seperti membuat dua lantai. Memang sedikit lebih mahal, tetapi pelaksanaannya lebih simpel dan cepat dibanding harus memadatkannya.
- Rencanakan dengan cermat posisi rumah induk, setidaknya harus lebih tinggi dari batas maksimal banjir yang pernah terjadi. Bisa dengan cara mengurug tanah atau menempatkan rumah induk di lantai atas. Gunakan puing-puing bangunan atau tanah padat untuk mengurug, setelah sebelumnya digunakan pondasi sebagai perkuatannya. Ruang-ruang yang terdapat di bagian bawah rumah induk, bisa difungsikan sebagai gudang, ruang servis, ruang olah raga dan sebagainya.
- Tempatkan saluran drainase, septictank, instalasi mekanikal dan elektrikal dengan ketinggian di atas permukaan tanah dalam posisi “aman” dari banjir.
- Jika perlu, siapkan genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik saat banjir hebat menerjang. Pemadaman listrik saat banjir, seringkali tidak bisa diprediksi jangka waktunya.
B. Renovasi Partial
Untuk rumah yang terlanjur menjadi langganan banjir, mau tak mau harus dilakukan renovasi. Berikut beberapa langkah yang bisa diikuti :
- Tinggikan lantai rumah, dengan memperhatikan ketinggian plafon. Jika tinggi plafon di rumah 3 m, maka batas maksimum peninggian lantai adalah 50cm, sehingga diperoleh tinggi plafon 2.5 m.
- Buat kolam hias di halaman depan, dengan ketinggian yang cukup dalam. Ini bisa untuk mengurangi banjir ringan.
- Untuk furnitur, pilih material anti air, seperti aluminium, stainless steel atau besi tempa.
- Jika keramik di rumah Anda terlepas dari susunannya akibat terjangan banjir, tak ada salahnya jika keramik dilepas sekalian, dan ganti dengan adukan acian semen ekspos. Saat ini ekspos acian semen makin marak digunakan baik sebagai dinding ataupun lantai.
- Jika dinding rumah terlihat kusam akibat banjir, atasi dengan cat eksterior yang lebih tahan cuaca.
Atas
Gunakan material yang tahan air, seperti batu kali pada area bawah. Ruang tamu terletak “melayang” di atas garasi, untuk menghindari ancaman banjir menerjang. Jangan lupakan area penghijauan di halaman, meski berada di atas batas jalan. Lengkapi dengan pengolahan lansekap, meski berada di atas batas jalan.
Bawah
Penggunaan material untuk furnitur atau bagian bangunan, yang tahan banjir dan awet, salah satunya dari ekspos semen.
C. Naikkan Ketinggian Lantai
Menaikkan ketinggian lantai, seringkali menjadi solusi terakhir, saat renovasi partial dilakukan. Untuk itu perhatikan hal berikut :
- Meninggikan rumah bisa dimulai dari area depan pagar. Ini artinya, penambahan ketinggian dilakukan secara menyeluruh, yang akan memakan biaya cukup tinggi. Karena berarti lansekap taman, juga akan berubah. Jika ini jadi pilihan, berarti taman Anda akan terbebas dari banjir yang akan merusak tanaman kesayangan.
- Menaikkan ketinggian lantai dalam ruangan, berakibat terjadi perbedaan lantai antara entrance dan ruang dalam. Konsekuensinya, buat anak tangga kecil sebagai penghubungnya.
- Perhitungkan jarak plafon. Usahakan jangan terlalu dekat dengan kepala laki-laki dewasa.
- Cara paling mudah dan hemat adalah membuat blokade di teras. Ini adalah pilihan terakhir dan untuk penanggulangan darurat (sementara) saja, karena kurang memiliki nilai estetika.
Sumber: spectrumpaint-indonesia
COMMENTS