Apakah bisa membangun rumah di musim hujan?
Jawabannya, tentu saja bisa. Namun, "kenekatan" Anda harus juga diimbangi dengan strategi tepat. Kenali dulu bahan bangunan yang akan Anda gunakan, serta pastikan pekerja membangun rumah Anda bekerja dengan baik.
Yang dimaksud dengan "mengenal bahan bangunan" adalah Anda mengetahui sifat bahan tersebut dan ketahanan bahan terhadap air hujan. Batu kali, yang digunakan untuk pondasi, adalah material sangat tahan air hujan. Maka, ketika hujan datang, jangan sibuk menutupi batu kali dengan terpal. Lebih baik, Anda segera "mengamankan" bahan-bahan lain seperti pasir, batu bata, dan semen.
Pasir sebenarnya tidak perlu diletakkan di tempat tertutup. Namun, pasir dapat dengan mudah terbawa angin keras dan hujan deras. Belilah pasir secara bertahap agar Anda tidak perlu repot menjaga pasir Anda tetap utuh.
Lain halnya dengan batu bata dan semen. Satu atau dua kali, batu bata dapat toleran dengan air hujan. Namun, jika sering terpapar air hujan, batu bata dapat hancur. Untuk itu, berikan alas untuk batu bata. Dengan memakai alas, batu bata tidak akan langsung terkena tanah yang lembab.
Berbeda dengan batu bata, Anda harus super hati-hati dengan semen. Semen dapat mengeras jika terkena air dan udara dalam kelembaban uap air tinggi. Agar terhindar dari hal tersebut, berikan alas balok dan papan untuk semen. Selain itu, belilah semen secara bertahap.
Selain bahan-bahan tersebut, ada baiknya Anda berhati-hati dengan lantai kayu dan papan gipsum. Baik lantai kayu maupun papan gipsum keduanya tersedia dari begitu banyak jenis dan kualitas. Umumnya, kualitas rendah dan standar tidak mampu menahan paparan air hujan.
Sumber: spectrumpaint-indonesia
COMMENTS