Dalam rangka
menyambut Tahun Baru Imlek, maka rubrik kali ini akan dibahas mengenai
bagaimana awal kisah dari adanya perayaan Tahun Baru Imlek setiap Tahunnya yang
memiliki ciri khas yang sangat klasik bernuansa merah dari Tahun ke Tahun tanpa ada perubahan
sedikit pun.
Mungkin bagi
sebagian orang cerita ini sudah banyak yang mengetahuinya, tapi tidak ada
salahnya untuk mengingatnya kembali dan semoga pula cerita ini bisa bermanfaat
bagi yang belum mengetahuinya. Oke, kita langsung saja ke TKP:
Berdasarkan cerita, legenda perayaan awal
Tahun Baru Cina adalah dimulai
dengan cerita melawan
makhluk mitos
yang disebut Nian atau "Tahun" dalam bahasa Cina. Nian ini akan
datang pada hari pertama Tahun Baru untuk melahap ternak, tanaman, dan bahkan
penduduk desa, terutama anak-anak. Untuk melindungi diri mereka sendiri, penduduk desa kemudian
menaruh makanan di depan pintu mereka setiap awal tahun
dan percaya bahwa setelah Nian makan makanan yang mereka
siapkan itu, maka makhluk itu tidak
akan menyerang orang lagi. Pada suatu
ketika, penduduk desa melihat makhluk Nian lari menghindari seorang
anak kecil yang berpakaian merah. Akhirnya mereka
kemudian mengerti bahwa makhluk Nian
takut kepada warna merah. Oleh sebab itu, maka setiap
kali Tahun Baru tiba, para penduduk
desa selalu
menggantungkan lentera merah beserta
gulungan kertas merah berisi
tulisan kaligrafi tentang musim
semi di setiap jendela
dan pintu. Kemudian mereka juga menggunakan
petasan untuk menakut-nakuti makhluk Nian. Sejak saat
itu pun, makhluk Nian
tidak pernah datang lagi ke desa. Legenda lainnya
mengatakan bahwa makhluk Nian tidak datang lagi ke desa tersebut karena sudah
ditaklukkan oleh Hongjunlaozu, seorang Tao, dan akhirnya makhluk
itu menjadi tunggangannya dalam pengembaraannya.
Nah dari cerita di
atas dapat disimpulkan bahwa tradisi lentera merah, persembahan makanan di
kuil, pakaian merah, pesta petasan, hiasan gulungan kertas merah dengan tulisan
kaligrafi Cina didalamnya adalah masih terus dipakai pada setiap acara perayaan
Tahun Baru Imlek di dunia.
Sumber: dari
berbagai sumber.
Powered by cat
tembok tinting: Kem-Tone, Spectrum dan ColorTone.
COMMENTS